Assalamu;alaikum,,warahmatullahiwabarakatuh

Ahlan Wasahlan pi al khobarii

ma'annajah li jami'an....

Minggu, 25 Desember 2011

Konsepsi Pendidikan Matematika Realistik Indonesia(PMRI)

Konsepsi Pendidikan Matematika Realistik Indonesia(PMRI)  


Dikemukakan oleh Sutarto Hadi (2003: 2) bahwa teori PMRI sejalan
dengan teori belajar yang berkembang saat ini, seperti konstruktivisme
dan pembelajaran kontekstual (CTL). Namun baik konstruktivisme
maupun pembelajaran kontekstual mewakili teori belajar secara umum,
sedangkan PMRI suatu teori pembelajaran yang dikembangkan khusus
untuk matematika. Juga telah disebutkan terdahulu, bahwa konsep
matematika realistik ini sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki
pendidikan matematika di Indonesia yang didominasi oleh persoalan
bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika dan
mengembangkan daya nalar. Lebih lanjut berkaitan dengan konsepsi
PMRI ini, Sutarto Hadi mengemukakan beberapa konsepsi PMRI tentang
siswa, guru dan pembelajaran yang mempertegas bahwa PMRI sejalan
dengan paradigma baru pendidikan, sehingga PMRI pantas untuk
dikembangkan di Indonesia.
a. Konsepsi PMRI tentang siswa adalah sebagai berikut.
1) Siswa memiliki seperangkat konsep alternatif tentang ide-ide
matematika yang mempengaruhi belajar selanjutnya;
2) Siswa memperoleh pengetahuan baru dengan membentuk
pengetahuan itu untuk dirinya sendiri;   3) Pembentukan pengetahuan merupakan proses perubahan yang
meliputi penambahan, kreasi, modifikasi, penghalusan,
penyusunan kembali dan penolakan;
4) Pengetahuan baru yang dibangun oleh siswa untuk dirinya
sendiri berasal dari seperangkat ragam pengalaman;
5) Setiap siswa tanpa memandang ras, budaya dan jenis kelamin
mampu memahami dan mengerjakan matematik.
b. Konsepsi PMRI tentang guru adalah sebagai berikut.
1) Guru hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran;

2) Guru harus mampu membangun pembelajaran yang interaktif;
3) Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
secara aktif terlibat pada proses pembelajaran dan secara aktif
membantu siswa dalam menafsirkan persoalan riil; dan
4) Guru tidak terpancang pada materi yang ada didalam
kurikulum, tetapi aktif mengaitkan kurikulum dengan dunia riil,
baik fisikmaupun sosial.
c. Konsepsi PMRI tentang pembelajaran Matematika meliputi aspekaspek
berikut.
1) Memulai pembelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang
’riil’ bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat
pengetahuannya, sehingga siswa segera terlibat dalam
pembelajaran secara bermakna.
2) Permasalahan yang diberikan tentu harus diarahkan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut;
3) Siswa mengembangkan atau menciptakan model-model
simbolik secara informal terhadap persoalan/permasalahan
yang diajukan;
4) Pembelajaran berlangsung secara interaktif, siswa menjelaskan
dan memberikan alasan terhadap jawaban yang diberikannya,
memahami jawaban temannya (siswa lain), setuju terhadap
jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan, mencari
alternatif penyelesaian yang lain, dan melakukan refleksi
terhadap setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil
pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar